Jajanan Jadul Magelang: Nostalgia Masa Kecil
Masih ingat nggak sama jajanan waktu kecil yang sering kamu beli di depan sekolah atau di pasar tradisional? Di Magelang, jajanan-jajanan jadul itu masih bisa kamu temui, lho! Rasanya langsung bikin ingat masa-masa kecil yang penuh tawa, tanpa beban, dan sering jajan pakai uang saku seadanya.Mulai dari gemblong yang manis, kue moho yang menggugah selera, manisan sirsat yang menarik, hingga jenang dodol yang menjadi legenda, semuanya seperti punya cerita tersendiri. Nggak cuma soal rasa, tapi juga kenangan. Yuk, kita nostalgia bareng lewat jajanan jadul khas Magelang yang mungkin dulu pernah jadi favoritmu!
1. Jenang Dodol
Siapa yang nggak kenal jenang dodol? Jajanan tradisional satu ini punya tekstur kenyal dan rasa manis legit yang langsung nempel di lidah — dan di hati. Terbuat dari campuran tepung ketan, santan, dan gula merah, jenang dodol dimasak dalam waktu lama sambil terus diaduk agar menghasilkan adonan yang lembut dan tidak mudah basi. Proses masaknya memang butuh kesabaran, tapi hasilnya selalu sebanding: enak, aromatik, dan bikin nagih!
Di Magelang, jenang dodol nggak cuma jadi camilan biasa, tapi juga sering hadir dalam momen-momen spesial seperti kenduri, hajatan, hingga hari besar keagamaan. Ada juga yang menjualnya di pasar tradisional dalam potongan kecil dibungkus plastik, siap buat dibawa pulang atau dijadikan oleh-oleh. Rasanya yang klasik dan tak lekang oleh waktu ini bikin jenang dodol jadi salah satu jajanan jadul yang terus dicari sampai sekarang.
2. Kue Moho
Kue moho, atau yang sering disebut kue mangkuk, adalah salah satu jajanan jadul yang punya tempat spesial di hati banyak orang. Teksturnya empuk dan sedikit berongga, mirip bolu, tapi punya rasa khas yang nggak tergantikan. Biasanya kue ini dibuat dari campuran tepung terigu, gula, dan ragi, lalu dikukus sampai mekar cantik di bagian atas—tanda suksesnya kue moho yang “senyum” lebar. Warnanya juga beragam, dari putih, merah muda, hingga ungu, bikin tampilannya makin menggoda.
Di Magelang, kue moho sering muncul di pasar tradisional atau acara-acara adat, biasanya disajikan bersama teh hangat sebagai camilan sore. Meski terlihat sederhana, kue ini menyimpan rasa nostalgia yang dalam—mengingatkan kita pada masa kecil, saat nenek atau ibu sering menyajikannya di rumah. Rasanya yang lembut dan manis pas membuat kue moho tetap jadi favorit banyak orang hingga sekarang.
3. Rondo Kemul
Namanya mungkin terdengar lucu—Rondo Royal, yang kalau diterjemahkan secara harfiah berarti “janda mewan”. Tapi jangan salah, jajanan jadul khas Jawa ini justru punya rasa yang bikin siapa pun jatuh cinta sejak gigitan pertama. Camilan ini sebenarnya adalah tape singkong yang dilapisi adonan tepung berbumbu gurih, lalu digoreng hingga renyah keemasan. Tekstur luar yang krispi berpadu dengan isi tape yang lembut dan sedikit asam-manis bikin sensasi rasanya khas banget di lidah.
Di Magelang, rondo royal sering dijual bareng gorengan lain di pasar tradisional atau gerobak kaki lima. Rasanya yang sederhana namun unik bikin jajanan ini tetap eksis dari dulu sampai sekarang. Nama dan tampilannya boleh nyeleneh, tapi soal rasa? Tetap bikin siapa pun ingin nambah lagi! Cocok banget dinikmati saat hangat-hangat, apalagi ditemani teh manis sambil ngobrol santai.
Baca Juga : Bengkel AC Mobil Magelang Bergaransi - Langlang AC Mobil
4. Kue Putri Mandi
Kue Putri Mandi adalah salah satu jajanan tradisional yang tampilannya cantik dan rasanya pun manis menggoda. Terbuat dari adonan tepung ketan yang dibentuk bulat dan diberi isian unti kelapa (parutan kelapa manis), lalu direbus hingga matang dan disiram dengan kuah santan kental gurih—membuat sensasi rasanya jadi lembut, manis, dan creamy dalam satu suapan. Warna-warna cerah seperti hijau, merah muda, atau putih membuat jajanan ini tampak seperti “putri” yang siap memanjakan lidah.
Di Magelang dan beberapa daerah Jawa lainnya, kue putri mandi sering muncul di pasar-pasar tradisional atau sajian saat hajatan. Meskipun namanya terdengar anggun, makanan ini justru sangat merakyat dan disukai segala usia. Kombinasi rasa manis dari kelapa dan gurihnya santan bikin kue ini cocok banget dinikmati saat santai sore atau jadi suguhan di acara keluarga. Rasanya bukan cuma enak, tapi juga penuh kenangan!
5. Kue Lento
Letho adalah salah satu jajanan tradisional yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang di luar Jawa Tengah, tapi sangat akrab di lidah warga Magelang dan sekitarnya. Jajanan ini terbuat dari singkong parut yang dicampur dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, garam, dan kadang diberi tambahan daun bawang atau kelapa parut, lalu dibentuk pipih dan digoreng hingga renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Sekilas mirip dengan perkedel singkong, tapi letho punya cita rasa khas yang gurih dan sedikit pedas jika ditambah cabai.
Biasanya, letho disajikan sebagai camilan sore atau lauk pendamping nasi. Di pasar tradisional Magelang, letho masih sering dijual bersama gorengan lainnya seperti bakwan dan tahu isi. Rasanya yang sederhana tapi nagih bikin jajanan ini tetap bertahan di tengah gempuran makanan modern. Buat kamu yang kangen cita rasa kampung halaman, letho bisa jadi pengobat rindu yang pas banget!
6. Kue Ku atau Kue Mata Sapi
Kue Ku, atau yang kadang disebut juga kue mata sapi karena bentuk bulat dan warnanya yang menyerupai bola mata, adalah jajanan tradisional yang punya cita rasa lembut dan legit. Kulitnya terbuat dari tepung ketan yang kenyal dan biasanya diberi warna merah atau hijau, sedangkan isinya berupa unti kelapa manis, kacang hijau halus, atau kadang-kadang kacang tanah sangrai. Kue ini biasanya dicetak menggunakan cetakan khas bergambar bunga atau hewan, lalu dikukus di atas daun pisang agar aromanya semakin menggoda.
Di Magelang dan berbagai daerah Jawa lainnya, kue ku biasa ditemukan di pasar tradisional, dan sering dihidangkan saat acara hajatan, selamatan, atau hari besar. Meski ukurannya kecil, kue ini menyimpan kenangan besar bagi banyak orang—mengingatkan pada masa-masa kecil saat rebutan jajan di rumah nenek. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut bikin kue ku tetap dicari hingga sekarang, bahkan oleh generasi muda.
7. Yangko Kacang
Yangko Kacang adalah jajanan tradisional yang punya tekstur kenyal dan rasa manis legit, khas banget dari Magelang dan sekitarnya. Terbuat dari tepung ketan yang dibentuk kotak kecil, kue ini biasanya diisi dengan kacang tanah sangrai yang dihancurkan dan dicampur gula, lalu dibalut dengan taburan tepung agar tidak lengket. Gigitan pertama langsung terasa lembut di luar, gurih manis di dalam—kombinasi yang bikin nagih!
Meski sering disamakan dengan mochi, yangko kacang punya ciri khas tersendiri, terutama dari rasa dan aroma kacangnya yang lebih kuat. Jajanan ini kerap dijadikan oleh-oleh khas daerah atau suguhan saat Lebaran dan acara keluarga. Rasanya yang sederhana namun penuh kenangan menjadikan yangko kacang tetap disukai lintas generasi. Cocok banget buat teman santai sambil ngopi atau sekadar mengobati rindu akan suasana kampung halaman.
Penutup
Itulah jajanan nostalgia di Magelang yang menawarkan rasa luar biasa dengan harga yang sangat bersahabat. Meskipun murah,namun rasa dapat di pertimbangkan. Mulai dari rasa manis yang pas, rasa yang unik dan tidak banyak di temui jajanan jaman sekarang, hingga harga yang sangat murah, semuanya bisa kamu nikmati tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.Jadi, kalau kamu sedang berada di Magelang atau sekadar ingin berkuliner ria di akhir pekan, jangan lupa catat dan beli salah satu jajanan (atau semua!) rekomendasi jajan di atas. Dijamin nagih dan ingin beli lagi dan mungkin saja kamu menemukan jajanan favorit barumu!
Jadi, siap mencicipi makanan Magelang hari ini?
Bagi Anda yang berlibur di Magelang dan memiliki masalah pada mobil kesayangan Anda, bawa segera ke
LANGLANG AC MOBIL untuk memperbaiki segala keluhan pada kendaraan Anda.
Langlang AC Mobil adalah bengkel spesialis AC mobil terbaik di Magelang yang siap membantu Anda menangani berbagai masalah seperti AC tidak dingin, bau tidak sedap, atau suara berisik pada sistem pendingin kendaraan.
